Peta Situs | Komunitas Tzu Chi | Links  
| Tentang Kami | Berita Tzu Chi | Misi & Visi | Cara Berpartisipasi | Jadwal Kegiatan | Inspirasi | Kantor Penghubung | Kata Perenungan |
Berita Tzu Chi
 Berita Kemanusiaan
 Berita Kesehatan
 Berita Pendidikan
 Berita Kebudayaan
 Berita Lain
 Foto Peristiwa
Pesan Master
Tanpa mengerjakan sesuatu setiap hari adalah pemborosan kehidupan manusia, aktif dan berguna bagi masyarakat adalah penciptaan kehidupan manusia.
-- Master Cheng Yen  
Lihat Pesan Lainnya
Lain - lain
 Tzu Chi E-Cards
 Tzu Chi Wallpaper
 Tzu Chi Songs
 Tzu Chi Souvenir
 Hubungi Kami
 Forum Tzu Chi

 
Tanggal : 01/03/2008

Siswa SMP Cinta Kasih Nonton Bersama Drama "Kisah Sebening Kasih"

Cermin Pengalaman Diri

                                                                                                  artikel dan foto : Ivana

Foto

* Kisah Sebening Kasih menceritakan kehidupan seorang anak yang tinggal di bantaran Kali Angke dan berkali-kali mengalami penggusuran. Sebagian besar siswa Sekolah Cinta Kasih juga mempunyai pengalaman yang sama.

Hari demi hari yang dilalui setiap orang pasti memiliki kisah yang menarik. Namun, akan berbeda rasanya jika melihat kisah kehidupan sendiri dalam bentuk sebuah film. Drama "Kisah Sebening Kasih" yang merupakan produksi pertama DAAI TV Indonesia memang hanya mengangkat kisah seorang Evi Hermawati, tapi drama 5 episode ini merupakan cerminan kehidupan dari seluruh anak yang tumbuh di kawasan bantaran Kali Angke.


Siswa-siswi SMP Cinta Kasih Tzu Chi duduk di lantai Ruang Serbaguna. Sebagian bersila dan sebagian yang lain duduk sambil memeluk lutut. Puluhan pasang mata terpaku pada layar besar di depan. Di situ tergambar seorang gadis yang masuk ke kelas dengan rambut basah karena kehujanan. Suasana hati sekitar 120 siswa ini ikut naik turun sesuai emosi dalam cerita. Ekspresi mereka adalah penilaian jujur untuk kualitas drama tersebut. Bila cerita menarik mereka akan terdiam memperhatikan, tapi bila tidak menarik sebagian dari mereka asyik bercanda sendiri.

Tanggal 1 Maret 2008, merupakan tahap kedua pemutaran drama ini untuk para siswa Sekolah Cinta Kasih. "Pada dasarnya cerita ini memang tentang anak-anak Kali Angke yang mengalami penggusuran, karena itu kita ingin melihat bagaimana penerimaan mereka sebagai orang yang kisahnya diceritakan dalam drama ini," tutur Yabin, wakil DAAI TV dalam koordinasi pembuatan drama ini. Alasan tersebut yang menguatkan pemilihan siswa-siswi Sekolah Cinta Kasih menjadi pemirsa pertama sebelum drama yang sama di-launching lewat DAAI TV, channel 59 UHF Jakarta.

Tangan Ratu Reskia cepat mengusap air mata yang berlinang ke pipi kanannya. Gadis kelas 7 ini begitu menghayati adegan Evi yang jatuh ke dalam selokan saat banjir melanda daerah tempat tinggalnya. Air yang naik tinggi, membuat Evi tidak melihat adanya lubang di sana. "Saya rasanya jadi pengen nolongin Evi," katanya pada saya.

 

Ket: - Ratu Reskia terbawa emosi dalam drama hingga berlinang air mata saat melihat
        adegan Evi yang mengalami banjir dan terjatuh ke selokan. (kiri)

      - Saat adegan menarik, anak-anak begitu serius menatap layar, seolah melupakan
        keadaan di sekeliling mereka. (kanan)

Beda halnya dengan Irvan yang mengaku tersentuh melihat drama ini. Mungkin mengingat ia seorang anak laki-laki, ia tidak sampai menangis. Namun beberapa adegan begitu memikat hingga ia terkadang lupa mengatupkan mulutnya. "Rumah saya juga pernah digusur. Saya jadi inget lagi waktu saya masih di Kali Angke," ujar Irvan. Anak ini pun melanjutkan bercerita bagaimana sebuah beko (eskavator) menghancurkan rumah kayu yang ditinggali keluarganya. Ia sempat dipindahkan ke madrasah, sebelum dijemput kembali ke rumah baru yang dibangun ayahnya, masih di sekitar Kali Angke. Tak lama, rumah baru itu kembali digusur.

"Kisah Sebening Kasih" diangkat dari kisah nyata Evi Hermawati (saat ini siswi SMK Cinta Kasih) yang tinggal di bantaran Kali Angke. Status tempat tinggal ilegal mengakibatkan keluarga Evi tergusur berkali-kali. Belum lagi setiap musim penghujan, banjir dengan rajin mengunjungi rumahnya. Himpitan ekonomi, impian seorang anak, dan kasih sayang ibu merupakan sentral adegan drama ini. Perjalanan menonton bersama Ratu, Irvan, dan teman-temannya telah sampai di episode 4. Alur mencapai saat dimana Evi dan keluarganya mendapat rumah baru di Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi. Kisah yang begitu dekat dengan kehidupan mereka sehari-hari, ternyata tetap menarik untuk ditonton. "Penasaran mau tau lanjutannya," ujar Irvan lagi. Tapi, ia harus sabar menunggu seminggu lagi untuk menyelesaikan kisah tentang beningnya kasih tersebut.

 

Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia
Telp. (021) - 6016332, Fax. (021) - 6016334
Copyright © 2005 TzuChi.or.id