Peta Situs | Komunitas Tzu Chi | Links  
| Tentang Kami | Berita Tzu Chi | Misi & Visi | Cara Berpartisipasi | Jadwal Kegiatan | Inspirasi | Kantor Penghubung | Kata Perenungan |
Berita Tzu Chi
 Berita Kemanusiaan
 Berita Kesehatan
 Berita Pendidikan
 Berita Kebudayaan
 Berita Lain
 Foto Peristiwa
Pesan Master
Tanpa mengerjakan sesuatu setiap hari adalah pemborosan kehidupan manusia, aktif dan berguna bagi masyarakat adalah penciptaan kehidupan manusia.
-- Master Cheng Yen  
Lihat Pesan Lainnya
Lain - lain
 Tzu Chi E-Cards
 Tzu Chi Wallpaper
 Tzu Chi Songs
 Tzu Chi Souvenir
 Hubungi Kami
 Forum Tzu Chi

 
Tanggal : 01/03/2008

Menjadi Mata dan Telinga Master Cheng Yen

Menjadi Mata dan Telinga Master Cheng Yen

                                                                                                  artikel dan foto: Sutar Soemithra

Foto

* Sebanyak 33 relawan mengikuti pelatihan pembicara Tzu Chi agar dapat mewariskan ajaran luhur Tzu Chi, menjadi mata dan telinga Master Cheng Yen.

Tzu Chi terus berkembang dan makin banyak orang tertarik untuk mengenal Tzu Chi, terlebih setelah DAAI TV mengudara di langit Indonesia, Tzu Chi menjadi memiliki akses yang tanpa batas untuk dikenali siapapun. Belum lagi terus berkembangnya media Tzu Chi lainnya dan semakin bertambahnya kegiatan. Oleh karena itu, jumlah relawan Tzu Chi yang memahami Tzu Chi dan mampu menjelaskannya dengan baik kepada orang lain. ˇ§Bisa dibayangkan Tzu Chi akan makin banyak mengajak orang melangkah di jalan cinta kasih,ˇ¨ ujar Mario William dalam Pelatihan Pembicara Tzu Chi yang diadakan di kantor Yayasan Buddha Tzu Chi, Mangga Dua, Jakarta.


Meskipun akses untuk mengenali Tzu Chi makin terbuka luas, namun informasi yang bisa didapatkan tidak bisa secara menyeluruh sehingga tetap memerlukan relawan Tzu Chi untuk memberi penjelasan lebih lanjut. Sayangnya, tidak banyak relawan Tzu Chi yang bisa melakukan hal tersebut dengan baik. Sifat dasar masyarakat Indonesia yang tertutup mungkin salah satu yang menyebabkan hal tersebut. Bahkan, beberapa orang menganggap dirinya tidak memiliki bakat untuk berbicara di depan orang lain sehingga membenarkan keadaan tersebut.

Pelatihan selama satu setengah jam tersebut membuka hati para relawan bahwa kemampuan berbicara di depan orang lain bukanlah bakat. ˇ§Berbicara dengan handal bukan bakat, tapi karena belajar,ˇ¨ jelas Mario yang menjadi pembicara inti dalam pelatihan yang diikuti 33 relawan tersebut. Mereka adalah para kepala he qi (relawan komunitas) dan beberapa muda-mudi Tzu Chi (Tzu Ching). Menurut Mario yang sehari-hari bekerja pada bagian pemasaran DAAI TV Indonesia, banyak orang sukses dimulai karena hebat dalam berbicara. Ia lalu memberi contoh kehebatan Hillary Clinton dan Barack Obama dalam membius publik melalui kehebatannya berbicara dalam kampanye pemilihan Presiden Amerika Serikat saat ini. Dalam beberapa ajarannya, Master Cheng Yen juga sering menempatkan mulut (ucapan) sebagai faktor pertama. ˇ§Mulut bertutur bahasa baik, pikiran mengilhami niat luhur, tangan mengerjakan kebajikan, kaki melangkah dalam kebenaran,ˇ¨ bunyi salah satu kata perenungan Master Cheng Yen.

Beberapa tips Mario paparkan, dari cara mengatasi rasa grogi di depan orang banyak, bahasa tubuh, teknik menguasai panggung, cara membuka sesi, hingga cara memegang mikrofon. ˇ§Kalau gugup, senyum. Dengan senyum mulut menjadi tidak kaku,ˇ¨ ia memberikan salah satu trik untuk menghadapi kendala yang paling sering dihadapi pemula. Mendengar berbagai tips tersebut, Lan Fang, salah seorang relawan, menjadi lebih percaya diri jika harus berbicara di depan orang banyak padahal selama ini ia sangat pemalu. Tanggal 16 Februari 2008 lalu ia menjadi salah satu pembicara dalam pelatihan relawan baru yang diikuti oleh sekitar 30 orang di Tzu Chi Tangerang. ˇ§Ada grogi sedikit,ˇ¨ kata Lan Fang.

Menurut Suriadi, staf Tzu Chi bagian pelatihan, pelatihan kali ini merupakan rangkaian pelatihan yang telah disusun berkesinambungan. Pelatihan menjadi pembicara handal kali ini diadakan agar para relawan bisa meneruskan Dharma Master Cheng Yen, relawan Tzu Chi selama ini sangat aktif dalam berbagai kegiatan namun sangat kurang dalam sharing, dan agar para relawan bisa mempersiapkan materi sendiri jika hendak menjadi pembicara.

 

Ket: - Mario William sehari-hari bekerja pada bagian pemasaran DAAI TV Indonesia dan beberapa kali
        menjadi MC dalam acara-acara Tzu Chi sehingga cukup memahami karakter dan kemampuan
        relawan Tzu Chi dalam hal menjadi pembicara di depan umum. (kiri)

      - Peserta pelatihan kali ini adalah para kepada he qi (relawan komunitas) dan juga beberapa
        anggota Tzu Ching (muda-mudi Tzu Chi). (kanan)

Selain melatih diri sendiri, tugas relawan Tzu Chi adalah juga mengajak sebanayak orang untuk ikut melatih diri, seperti kata perenungan Master Cheng Yen, ˇ§Lahan batin manusia bagaikan sepetak sawah, bila tidak ditanami dengan bibit yang baik, tidak akan bisa menuai hasil yang baik.ˇ¨ Jika setiap batin manusia ditanami dengan bibit-bibit yang baik berupa cinta kasih, bersyukur dan sikap menghargai, maka sawah-sawah tersebut akan menjadi hamparan luas yang bisa memberikan hasil panen yang memberikan kebahagiaan bagi semua makhluk.

Ajaran Tzu Chi adalah warisan mulia yang berguna bagi semua manusia sehingga harus diwariskan kepada generasi penerus. ˇ§Bagaimana kita mewariskan? Pakai ini,ˇ¨ ujar Mario William sambil menunjuk mulut. Mewariskan ajaran Tzu Chi berarti mewakili Master Cheng Yen, menjadi mata dan telinga beliau.

 

Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia
Telp. (021) - 6016332, Fax. (021) - 6016334
Copyright © 2005 TzuChi.or.id