Peta Situs | Komunitas Tzu Chi | Links  
Tentang Kami | Berita Tzu Chi | Misi & Visi | Cara Berpartisipasi | Jadwal Kegiatan | Inspirasi

Inspirasi
Ceramah Master
 Kata-kata Perenungan
 Cerita / Dongeng
 Ajaran Buddha

 

 

 

 

 


 

 

 
 

 



Ceramah Master

Keindahan Hati yang Murni
02/12/2005

Asalkan semua makhluk di dunia mentaati hakekatnya tidak merubah prinsipnya dan tidak membeda-bedakan juga tidak ada yg bisa dibedakan bisa demikian barulah merupakan keindahan yg murni maka sebagai manusia tidak peduli apa warna kulit anda sama saja memiliki kasih sayang tulus tidak peduli apa agama yg anda peluk agama yg murni tetap harus berlandaskan persaudaraan dan cinta kasih universal dalam sepenanggungan dan sependeritaan yg merupakan makna sejati dari cinta kasih. maka dapat dikatakan agama tidak seharusnya bersifat membeda-bedakan. terlebih lagi tidak seharusnya saling bertentangan.

pada dasarnya kehidupan adalah kebersamaan bila kita dapat memenuhi kewajiban masing-masing, mana ada lagi perbedaan atas etnis dan perbedaan batas Negara maka kita selalu mengatakan bahwa harus berlapang dada hingga bisa mencakup alam semesta kepulangan relawan kita dari Eropa, Amerika, Afrika, Asia kali ini berasal dari 14 negara pelatihan selama 5 hari yg penuh kehangatan ini. disayangkan waktu mengapa berlalu demikian cepat. Terlihat suatu perasaan enggan untuk berpisah ketika tiba saatnya untuk meninggalkan Taiwan merasakan waktu selalu cepat sekali berlalu mengapa bisa berperasaan seperti itu karena suatu kebersamaan, karena kebersamaan dalam bersatu hati, sikap yg ramah ditambah lagi dgn saling mengasihi. hari-hari seperti itu dilalui dgn sangat nyaman. hari-hari yg nyaman selalu penuh dgn kegembiraan. gembira karena kehidupan dilalui dgn sukacita tanpa kerisauan membuat hati sangat tenteram tanpa adanya kerisauan, hati terasa senang tidak perlu saling berjaga-jaga antar sesame adalah kehidupan tanpa kerisauan dan kecemasan.

Perasaan sukacita seperti itu adalah kebudayaan Tzu Chi. semua orang merasa sangat gembira, karena yakin setiap orang adalah makhluk yg sadar dan memiliki cinta kasih universal maka diantara sesama kita harus menjalin kasih sayang yg abadi dan luas. maka dgn tenteram kita lalui kebersamaan kita selama waktu 5 hari walaupun jadwalnya yg demikian ketat tetapi hati semua orang tetap merasa senang, sungguh benar-benar dapat disebut sebagai bodhisattva yg berada di dunia. sesungguhnya perasaan yg kita inginkan sebagai makhluk yg sadar bukanlah perasaan yg tidak menentu. walaupun ruang tempat tinggal kita dibatasi oleh batas-batas Negara hendaknya kita menjalin tali kasih yg abadi yg saling terangkai bersama sekalipun di tempat yg lebih jauh semuanya dapat terangkai jadi satu. oleh karena itu, sebagai bodhisattva di dunia tetap saja ada keterbatasan ruang dan jarak tidak terhindar dari perasaan enggan untuk berpisah.

terkenang akan hubungan baik selama berapa hari ini dimana teman sedharma akan saling berpisah, tentu ada perasaan tidak tega. Namun adanya batasan ruang tentu ada suatu jarak tetapi tetap harus kita ingat bahwa jiwa yg lapang adalah jiwa yg berperasaan. dgn memperluas jiwa kita hingga dapat mencakup alam semesta kita hendaknya menyebarkan kasih saying ke tempat terdapat makhluk yg menderita terjun ke dunia orang-orang yg menderita. Kita bersedia berpartisipasi, kita memiliki barisan relawan yg sangat besar yg melakukannya secara berestafet menyebarluaskan cinta kasih universal. maka para bodhisattva dunia kita ini harus mampu memiliki jiwa yg besar hidup dalam dunia yg berperasaan disebut yg berperasaan adalah semua makhluk hidup maka bukan hanya kita beberapa orang saja.

Maka orang kita yg kembali ada ratusan yg berasal dari 14 negara jumlahnya hanya sebatas empat, lima ratus saja sedangkan di dunia ada begitu banyak makhluk hidup maka kita harus memiliki hati bagaikan hati Buddha yg mampu membuka pintu hati selebarnya hingga mencakup alam semesta. kita selalu harus memberikan perhatian terhadap makhluk hidup yg menderita. sudah tentu yg kita butuhkan adalah bodhisattva yg jumlahnya tidak terbatas. hendaknya kita bisa menyumbangkan kasih saying berkesinambung menyebarkan cinta kasih universal

maka kita tidak memiliki pemisah batas Negara. oleh karena itu harus berjiwa besar dgn menyebarkan kasih sayang di dunia asalkan berada di dunia maka tidak ada jarak diantara kita sama sekali tidak berjarak karena hati kita demikian lapangnya. sebenarnya akan menjadikan jaraknya jadi dekat dan menjadi sangat akrab. maka jangan ada perbedaan atas agama.

Kemarin juga ada biarawati Amerika yg juga menyalakan pelita bersama kita. juga ada seorang dokter beragama Katolik yg bergabung bersama dgn kita. semuanya berlutut berdoa tulus bersama. saya juga membantu sang biarawati dan dokter itu menyalakan pelita mereka. maka dgn agama lain kita dapat menjalin hubungan yg akrab. kita dapat akrab tanpa membedakan agama. Sesungguhnya benar-benar sangat berterima kasih dgn mengandalkan teknologi canggih masa kini. saya tidak perlu keluar dari rumah saya selalu dapat berkeliling dunia. kemarin saya dengar yg mereka katakan dipentas semuanya bisa mengucapkan cinta kasih universal dan selalu menonton siaran TV Daai. juga ada suami isteri yg pulang dari Prancis dia juga mengatakan, mereka pindah demi untuk bisa mengikuti siaran Daai.

¡§Ketika kami tinggal di Perancis, boleh dikatakan karena di atas 80% apartemen tidak boleh memasang parabola kecuali rumah itu milik sendiri, dan dibangun sendiri di atas tanah sendiri bukan merupakan gudung, apartemen, maka saya berkata pada suami saya kita pindah rumah saja. pindah rumah ini juga merupakan yg kedua kali, kami pindah ke sana dgn terlebih dahulu menanyakan apakah saya diizinkan untuk memasangkan parabola setelah diizinkan, maka kami pindah ke apartemen yg boleh memasang parabola. bersamaan juga memorogram acara TV Da Ai.¡¨

Katanya setiap hari dia mengundang Guru ke rumah oleh karena itu saya merasa benar-benar saya harus berterima kasih banyak sekali orang yg masih belum pernah bertemu dgn Guru tetapi sudah sangat mengenal Guru maka di tempat tinggal mereka dalam keluarga mereka yg berada di perantauan semuanya sudah pernah melihat Guru.

Baiklah Para bodhisattva yg datang dari jauh sangat beruntung karena acara pemberkatan akhir tahun telah dimulai kemarin menunjukan waktu kita berlalu dgn cepat dan telah memasuki bulan Desember yg merupakan bulan terakhir di tahun 2004. hari ini merupakan hari kedua tersisa 20-an hari lagi sudah tahun 2005 sesungguhnya kita harus manfaatkan waktu dgn baik yg mudah dilalui dalam kondisi gembira dan tenang maka dikatakan hati yg senang mudah melewati waktu menghendaki hati setiap orang aman dan damai tentu saja para kader kita tetap harus pulang ke Jing-Shi sebagai bodhisattva harus memiliki kasih abadi dan harus menyebar-luaskannya hingga tidak ada lagi jarak pemisah, setelah pulang sebarkanlah bibit cinta kasih dgn sebaik-baiknya.


Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia
Telp. (021) - 6016332, Fax. (021) - 6016334
Copyright © 2005 TzuChi.or.id