Peta Situs | Komunitas Tzu Chi | Links  
Tentang Kami | Berita Tzu Chi | Misi & Visi | Cara Berpartisipasi | Jadwal Kegiatan | Inspirasi

Inspirasi
Ceramah Master
 Kata-kata Perenungan
 Cerita / Dongeng
 Ajaran Buddha

 

 

 

 

 


 

 

 
 

 



Ceramah Master

Menempuh perjalanan Jauh Menjalankan Ajaran Dharma
01/11/2005

Sesungguhnya dalam tayangan yang kita saksikan, meskipun terlihat adanya penderitaan di dunia terutama mereka yang susah karena dilanda bencana, ditambah pula perubahan cuaca yang drastic. Hal ini seperti sudah jatuh tertimpa tangga pula. Namun masih dirasakan adanya kehangatan di dunia juga terdapat cahaya cinta kasih yg lembut. Hari ini ada sebuah tim yang terdiri dari belasan insan Tzu Chi akan berangkat ke Pakistan sebagai tim pertolongan bencana. Ini adalah tim yg ke-2, hari ini akan berangkat ke sana lagi. Tim medis yg berangkat kali ini terdiri dari 7 orang, dipimpin oleh Wadir Jian kita. Anggota rombongan berjumlah sekitar 20 orang merupakan rombongan dgn orang cukup banyak. Anggota Tim medisnya lebih banyak dari sebelumnya dan juga susunannya sungguh sangat lengkap. ada dokter bedah; internis; apoteker dokter Anastasi.

Sungguh sangat berterima-kasih telah ada rombongan terdahulu yang masuk ke sana, mereka telah merintis sebuah route perjalanan dan mengetahui apa yang dibutuhkan di sana, obat-obat apa yang perlu ditambah dan lain-lain. Maka Tim penerus pemberian bantuan ini mereka berangkat dgn barang bawaan lebih banyak. Seperti Wadir Cai dari RS Xindian yang kita saksikan kemarin turun tangan sendiri, memeriksa barang apa saja yg dibutuhkan Pakistan. apakah telah dipersiapkan sesuai dengan daftarnya atau terjadi kesalahan tidak pada obat yg akan dikirim. dia sendiri memeriksanya satu per satu. Saya mendoakan Semoga kalian selamat dalam perjalanan. Memang perjalanan ke depan sangat berat, namun karena dalam perjalanan berbuat kebajikan, mereka tidak takut bersusah payah. Mereka semuanya berangkat dengan sukarela.

Kemarin, dr. Wu dari Hualian dan beberapa dokter datang untuk minta cuti saya lalu bertanya kepada mereka bahwa kalian diperintahkan untuk berangkat dan mau tidak mau harus pergi atau atas kemauan sendiri mereka menjawab dengan serentak, “sudah dimimpi-mimpikan sejak lama, sudah diperjuangkan beberapa kali, kami selalu tidak mendapat kesempatan”. sekali ini mereka berhasil mendapatkannya, mereka sangat menghargai kesempatan seperti ini. benar-benar sangat terharu mendengarkannya. selanjutnya saya katakana “tugas itu akan sangat melelahkan”. mereka menjawab: “Sangat berbahagia”. Saya pun berharap bersamaan dengan menyayangi orang lain, juga harus menyayangi diri sendiri terlebih dahulu. semoga semua orang kembali dengan hasil yang sempurna.

Dan pagi tadi kita juga membahas tentang “Penerapan”. Penerapan dalam kenyataan maka dikatakan perkataan [cinta kasih] bukan merupakan semboyan dimulut saja, tapi harus kita terapkan dalam tindakan nyata. penerapan dalam tindakan nyata ini bukan hal yang begitu mudah. mereka semuanya tahu bahwa setiap langkah mereka sangat sulit apalagi dalam kehidupan mereka di sana, mereka tinggal di lokasi rumah tenda. Di rumah tenda yang sangat sederhana. sedangkan kita yg berada di Taiwan saat ini, sudah merasakan hembusan hawa dingin, terasa agak dingin karena sudah hampir memasuki musim dingin. Sebenarnya di Pakistan sudah sangat dingin, adakalanya di malam hari suhunya mendekati 0 derajat Celsius. pada hari mendatang suhu udara di tempat mereka akan terus menurun, mungkin saja bisa mencapai di bawah 0 derajat. mereka hidup di Taiwan dengan udara yg sejuk, mendadak harus menyesuaikan diri dengan cuaca demikian benar-benar sangat sulit beradaptasi, Lagipula udara di sana sangat lembab di tempat berudara lembab mampu bertahan untuk tidak mandi 1/2 bln, benar-benar juga harus memiliki kesabaran dan daya tahan yang kuat.

kesabaran demi cinta kasih seperti ini dapat dipertahankan karena adanya cinta kasih. Semuanya ini juga harus bisa diatasi dan juga budaya setempat berbeda sangat jauh dgn budaya kita. Mereka juga menjelajah ketempat sangat jauh, hingga telah merobekkan sepatu dokter Qiu. Kemarin malam saya baru mengetahui bahwa bagian depan sepatunya sudah menganga karena tapak sepatu dr.Qiu hampir terlepas, dia sangat kreatif, dia melilit sepatunya dengan lakban. perjalanan sulit yang dilakukan seperti itu, telah membuat sepatunya bolong. dia mendaki bukit dan juga menyeberangi sungai.

Dalam keadaan jalan yang terputus oleh air bah, jembatan di atas sungai juga hanyut oleh air, mereka juga harus naik ke atas gunung untuk melakukan pengobatan kunjungan ke rumah pasien sakit berat yang tak mampu turun gunung. Sudah tentu ini adalah perjalanan yg sangat sulit, maka terlihat mereka harus menyeberangi sungai dan juga harus mendaki bukit. Tidak heran sepatunya bisa rusak. Benar-benar sangat berterima-kasih ada orang yang meneruskan cinta kasih ini. Maka serombongan dokter berhati mulia ini telah membawa sepasang sepatu untuknya. Semuanya ini merupakan penerapan perbuatan baik bodhisattva dan dokter berhati mulia di dunia ini. Mereka bertolak dari niat hati Sang Buddha melangkah di jalan Bodhisattva yang menolong semua makhluk hidup, oleh karenanya membuat kita sangat hormat dan sayang pada mereka. kehidupan ini mereka jalankan dgn rendah-hati hingga mereka dapat diterima di mana-mana.

Persis yang saya katakan pagi tadi. “hati Buddha adalah awal dari pelatihan kita merupakan sebuah kebenaran absolut yang juga adalah sifat dari Sang Buddha yang mampu membangkitkan niat hati kita”. Untuk melakukan perbuatan baik, jika di hati setiap orang ada cinta kasih baru ada niat untuk membantu orang. setelah terbangkit cinta kasih universalnya, baru bisa membangun sebuah tekad dgn kekuatan sebuah tekad baru mampu mengatasi berbagai rintangan dan kesulitan dalam melakukan kegiatan menolong orang. Maka di tempat pelatihan diri Tzu Chi ini memang adalah sebuah tempat yang pantas kita jadikan tempat penerapan kebajikan.

Kita juga selalu berdoa dgn hati yang sangat tulus bagi serombongan bodhisattva dunia yang hari ini akan berangkat ke Pakistan untuk meneruskan tugas menyumbangkan cinta kasih setiap rombongan akan bergantian bertugas di sana selama setengah bulan. Benar-benar merasa sangat berbahagia melakukan kebajikan tanpa menghiraukan kesulitan. Menerapkan kebajikan harus berpartisipasi dgn mengatasi berbagai kesulitan, baik mendaki bukit atau menyeberangi sungai. Mereka lakukan tanpa ragu-ragu tetap melangkah maju ke depan karena termotifasi oleh cinta kasih yg berawal dari adanya rasa welas asih. Memang kewelas-asihan sangat mengharukan orang.

Baiklah, benar-benar sangat berterima-kasih bersamaan juga ingin berterima-kasih kepada anggota keluarga rombongan tim medis yang mengijinkan mereka melakukan perjalanan begitu jauh.

 

 

 


Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia
Telp. (021) - 6016332, Fax. (021) - 6016334
Copyright © 2005 TzuChi.or.id