Inspirasi

Menyalakan Pelita Hati Setiap Orang
02/11/2005

Di Malaysia. meskipun letaknya terpisah sangat jauh dari kita, namun insan Tzu Chi di sana juga sama seperti anda dan saya dengan niat hati yang tak berbeda satu sama lainnya berbuat baik demi orang-orang yang menderita, atau demi orang tua yang hidup sebatangkara, atau demi orang miskin yang sakit dan cacat. mereka semuanya adalah keluarga kita juga. Setiap tahun sekali mereka mengajak para orang tua ini mengunjungi objek wisata yang terkenal untuk melihat lihat dan berjemur di bawah sinar matahari, menikmati keindahan pemandangan selanjutnya juga ada para remaja yang menemani mereka bermain.

Alangkah gembiranya mereka. hal ini berlangsung setahun sekali, namun dalam kegiatan pemberian bantuan insan Tzu Chi Malaysia sebulan sekali, pada hari itu mereka mengumpulkan para orang tua, menjemput mereka dari rumah ke rumah baik dengan menggunakan bus atau kendaraan sedan. satu persatu mereka dibawa ke kantor Tzu Chi, agar mereka saling bertemu dalam keluarga besar ini dan juga memangkas, mengeriting dan mengeramas rambut mereka, serta membersihkan seluruh tubuh mereka memperlakukan mereka seperti sedang memandikan buddharupang merasa dihormati dan dihibur dan juga membantu memandikan mereka, kemudian diantar pulang kerumah masing-masing. Membuat mereka pulang dengan perasaan gembira, juga pada saat mereka sedang melakukan kegiatan pembagian bahan bantuan di sana, juga mengumpulkan semua orang untuk ikut berbagi rasa dalam sebuah keluarga besar membiarkan mereka naik ke atas panggung menceritakan kisah mereka dengan gembira sepuasnya dan menyanyikan lagu sesuka hatinya. semua orang yang berada di bawah panggung menari bersama diiringi lagu yang dinyanyikannya. semuanya bermain bergembira ria. juga ada orang yg menceritakan isi hatinya dan kegalauan hati mereka yang telah menumpuk begitu banyak di masa lalu. biasanya tidak ada tempat mencurahkannya maka pada hari inilah mereka menceritakan apa yang ingin mereka ceritakan dalam suasana penuh sukacita seperti itu.Mereka merasakan cinta kasih dari insan Tzu Chi sungguh membuat orang merasa terharu

Juga ada sebuah kasus tentang seorang berusia 80 tahun yg memiliki 5 anak, orang tua yang lanjut usia ini mengapa menjadi seorang tua yang hidup sebatangkara. tidak ada orang yang tahu, dia juga tidak bersedia mengatakannya. ada seorang ibu yang bertetangga dengannya. mungkin karena dia seorang anggota Tzu Chi, hatinya selalu penuh dengan cinta kasih, dia tidak tega terhadap penderitaan orang tua ini. maka setiap hari dia mengantarkan nasi padanya, juga membantu memasakkan air panas supaya dia bisa mandi. Namun setelah berjalan beberapa tahun, orang tua ini sepertinya kehilangan semangat hidup, tidak gembira bahkan mandipun dia juga tidak mau, juga tidak bernafsu untuk makan. Cenderung bersikap sangat apatis maka tetangganya ini merasa sangat khawatir, tidak tahu apa yang bakal terjadi. Maka segera mengajukan kasus ini kepada insan Tzu Chi. Setelah kasus ini diterima oleh insan Tzu Chi yang dengan segera pergi menjenguknya.

Pada kunjungan pertama, orang tua ini seperti tidak mempercayai bahwa di dunia ini masih ada orang yang memperhatikannya. Setelah insan Tzu Chi berinteraksi dengannya berharap dapat mencarikan sebuah tempat yang aman baginya dan berharap dapat membantu mengatur tempat tinggalnya untuk tinggal di suatu tempat bersama banyak orang. Awalnya dia tidak bersedia menerimanya, akhirnya 5 hari kemudian insan Tzu Chi mendapat kabar bahwa sang kakek telah bersedia menerima pengaturan seperti itu. Semua orang merasa sangat senang, maka membuat janji untuk bertemu dengannya.

Pada keesokan harinya, sesuai dengan waktunya mereka berangkat lebih dini. Sesampainya di sana, setelah agak berbenah kemudian baru mengantarkan sang kakek ke panti jompo, sesampainya di sana sikap sang kakek telah berubah, sang kakek sangat puas terhadap penyediaan barang kebutuhan dan lingkungannya benar-benar sangat puas. sejak pertengahan Agustus dia menetap di sana. hampir setiap 2 minggu sekali mereka pergi menjenguknya menyaksikan kegembiraan sang kakek. benar-benar merasa sangat gembira. sang kakek telah mendapatkan hunian yang nyaman.

Tim kedua kita yaitu tim pemberian bantuan ke Pakistan telah berangkat kemarin telah berangkat dari Taiwan. Semua orang berada dalam barisan yang rapi dengan berseragam biru putih terlihat juga barisan pendukung. di garis belakang baik dari Dalin Xindian maupun dari Hualian, mengantar rombongan dokter berhati mulia ini melakukan pengobatan amal di negeri yang jauh. menyelamatkan nyawa dan melindungi cinta kasih maka setiap orang dengan perasaan hormat dan dgn senang hati membantu mempersiapkan segalanya setelah persiapannya rampung. barisan yang serba rapi ini adalah bodhisattva dunia sejati yang akan melakukan serah terima tugas membantu org susah tim pertama sudah berada di sana selama setengah bulan melakukan survey dan merintis route perjalanan dan kondsisnya telah mantap terkendali. para dokter melakukannya dengan bersusah payah perhatikanlah, sampai-sampai tapak bagian depan sepatu mereka telah menganga lebar.

kemarin dr.Qiu berterima kasih melalui telpon berkata, “saya tahu Guru begitu memperhatikan saya sudah mengirimkan sepatu baru buat saya”. Lalu saya berpesan kepadanya “anda jangan lupa membawa pulang, sepasang sepatu yang sudah bolong itu, untuk dijadikan kenang-kenangan”.

dia merasa sangat senang, mereka pasti menunggu sampai tim kedua kita tiba. Tim kedua adalah tim medis yang beranggotakan para dokter berhati mulia tim kedua ini meneruskan tugas untuk mengobati luka dan menghapus penderitaan. Mereka bertugas di lokasi bencana setempat untuk menghapus penderitaan, untuk mengobati korban yg terluka, untuk menghibur batin mereka. Tim kita ini terdiri dari 16 orang yang berangkat dari Taiwan ada 14 orang juga ada yang dari Indonesia dan dari Malaysia. Semua orang bergabung di Hongkong. Untuk kemudian berangkat bersama. Sesungguhnya, semuanya adalah bodhisattva dunia, bodhisattva yang nyata, mereka adalah dokter berhati mulia dan para bodhisattva dunia yg sejati, benar-benar sangat berterima kasih.