Peta Situs | Komunitas Tzu Chi | Links  
Tentang Kami | Berita Tzu Chi | Misi & Visi | Cara Berpartisipasi | Jadwal Kegiatan | Inspirasi

Inspirasi
Ceramah Master
 Kata-kata Perenungan
 Cerita / Dongeng
 Ajaran Buddha

 

 

 

 

 


 

 

 
 

 



Ceramah Master

Bersumbangsih Menghapus Penderitaan di Tempat Jauh
05/11/2005

Kita telah menyaksikan para relawan bodhisattva kita tiba kembali di tanah air di waktu ubuh hari ini. Terlihat dr.Qiu dan dr Li dan juga staf TV Daai kita telah tiba kembali di tanah air. melihat mereka dalam keadaan selamat, melihat senyuman mereka terasa luar biasa hangatnya. Benar-benar sangat berterima kasih kepada para staf kita yang telah bersusah payah, dokter menyelamatkan jiwa para korban, serta merawat korban yang terluka di sana. reporter kita mengirimkan foto-foto di lokasi bencana yang terletak sangat jauh dari kita. Membuat kita dapat menguasai dengan tepat kondisi yang ada di sana, tentang barang apa yang mereka butuhkan dan apa yang akan dikirim dalam kiriman berikutnya, dapat kita ketahui dengan jelas dan tepat. Untuk itu saya benar-benar sangat berterima kasih Tim kedua yang berangkat ke Pakistan juga sama seperti tim pertama. Mereka juga menetap di lokasi bencana dan melanjutkan perjalanan kepedalaman.

Kemarin saya telah menyaksikan jalan pegunungan yang terus mengalami longsor karena setelah terjadi gempa. Kondisi tanah selalu dalam keadaan labil maka longsor masih terjadi sepanjang jalan. di antara mereka ada yang berkata, kita menempuh jalan gunung seperti ini jika terlihat oleh guru, pasti kita ditegur. Karena saya selalu berpesan kepada mereka harus menjaga keselamatan diri sendiri. Lihatlah, seluruh badan jembatan yg bengkok, yang berayun-ayun ketika dilalui, ini sungguh sangat berbahaya. Mereka masih saja melalui jalan yang seperti itu. Tim kedua kita yang ke sana harus mengikuti jalan yang seperti ini, maka menyaksikannya sungguh menakutkan. Benar-benar merasa sangat khawatir, namun tim pertama telah kembali dengan selamat, saya berpesan kepada tim kedua kemarin, tetap berpegang pada satu prinsip. ˇ§ Jaga keselamatan diriˇ¨, Jangan terlalu jauh masuk ke daerah pedalaman meskipun selama 2 hari ini pasien banyak sekali

dokter pada tim kedua ini berjumlah 7 orang dengan berangkatnya mereka tenaga medis yang ada telah bertambah tetapi jumlah pasien juga bertambah. Kemarin saja berjumlah seratus lebih orang bagi mereka yang tinggal jauh di pedalaman yang terluka berat sangat sulit turun gunung, tim medis kita akan mengunjungi mereka sungguh tugas yang sangat berat. Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar. kemarin kita juga mendengar dari hubungan telpon dengan Wadir.Jian, menurut Wadir.Jian, suhu udara pada siang hari hampir 30 derajat sedangkan di malam hari 2 derajat. Suhu udara yang 2 derajat ini menurut anda dingin tidak?. karena udaranya sangat lembab, dingin sekali, Wadir.Jian melukiskannya dengan berkata ˇ§rambut bisa berbunga saljuˇ¨. lihatlah, alangkah dinginnya, langkah sulitnya kondisi mereka, sedangkan sepanjang hari mereka harus merawat begitu banyak pasien kalau dipikirkan sungguh merasa tidak tega. Namun sangat berterima kasih kepada mereka. Karena mereka tidak hanya merawat pasien saja, juga harus mendistribusikan kebutuhan mereka

membagikan selimut yang terus menerus kita kirim melalui Hongkong, dll. Melalui berbagai prosedur secara bertele-tele yang sangat melelahkan sekali. maka mereka yang berada di garis depan bekerja keras, sebenarnya yang di garis belakang juga sama, sungguh berterima kasih dengan adanya bantuan dari orang setempat terlebih lagi pada seorang yang benar-benar sangat saya salut. Dan juga sangat hormat dan sayang padanya yaitu bapak Hu seorang relawan asal Turki, dia adalah seorang umat Islam yang sangat taat. Menurut saya, dia adalah seorang hamba Allah yang taat. Bapak Hu pada tgl 31 Oktober telah pulang ke Turki, dia bukan pulang untuk beristirahat. dia pulang untuk bekerja. pekerjaan apa yangg dilakukannya?. Pekerjaan Tzu Chi , karena tenda yang diperlukan masih kurang banyak, baik yang kita pesan dari Tiongkok daratan atau yang dipesan di Turki, semuanya berjarak sangat jauh. Hanya di Turki saja yang tersedia barang jadi. ada 1,400 unit lebih, maka dia harus segera pulang ke Turki, secepatnya pergi membeli tenda yang berjumlah 1,400 unit lebih itu. Dan harus segera mengirimkannya. selain tenda juga ada 3,000 lebih selimut serta selai kacang . selai kacang yang mereka gunakan ketika mereka makan roti dan bahan makanan lainnya. semuanya harus dia muat ke atas 3 truk besar, menempuh perjalanan sepanjang 700 Km lebih. dengan memakan waktu selama lebih dari 10 jam. barang mulai dikirim pada tgl 1 November, pada tgl 2 November sore hari telah tiba di pelabuhan udara.

Saya sangat senang menyaksikannya. dia perkirakan muatan sebuah truk memerlukan 4 jam untuk dipindahkan ke pesawat. ternyata tidak demikian adanya, tanpa berdaya dia menyaksikan hanya memindahkan setengah truk barang saja ke atas pesawat telah menghabiskan waktu 4 jam maka dia berpendapat bahwa dengan cara menggunakan tenaga manusia, mengangkut barang barang ke landasan sama sekali tidak efisien. Sungguh sangat lambat sekali. belakangan bp.Hu secepatnya meminta pertolongan kepada yang berwenang dan bercerita padanya agar dia mengetahui penderitaan rakyat Pakistan yang mengalami bencana sangat menyedihkan, hingga telah menggugah hati petugas di sana, lalu mengijinkan angkutan truk langsung masuk ke landasan pesawat ini, juga harus membongkar muatan dan memindahkannya ke dalam pesawat juga menghabiskan waktu sehari penuh hingga barang-barang termuat dan tinggal landas.

sudah tgl 3 November. Pada pagi hari kemarin saya menerima berita pesawat telah tiba di Pakistan namun bertepatan dengsn Hari Raya umat Islam petugas di bandara semuanya libur masih harus menunggu 2-3 hari kemudian baru bisa menerima barang kiriman ini tetapi di pagi hari. Saya telah menerima berita baik, barang-barang telah dikeluarkan dari pabean dan seluruh muatan pesawat juga telah diangkut ke suatu tempat penyimpanan barang-barang kita yaitu di sebuah gudang seorang pengusaha yang dipinjamkan ketika tim pertama kita tiba di sana. Sungguh banyak terima kasih yang hendak disampaikan terutama kepada umat Islam.

Seorang umat Islam yang sangat taat, seorang yang benar benar merupakan hamba Allah yang sangat baik, yang membuat saya lebih terharu adalah pada saat saat mereka sedang berpuasa. saat ini adalah bulan puasa bagi umat Islam. arti berpuasa adalah mereka tidak makan dan minum di siang hari. Tidak boleh sama sekali. Harus menunggu azan di saat magrib mereka baru boleh makan dan minum, bekerja keras selama beberapa hari tanpa beristirahat. Bekerja siang malam, coba anda bayangkan dengan tidak makan dan minum selama belasan jam di siang hari dan juga harus mengerjakan banyak tugas di malam hari juga tidak bisa tidur. Lihatlah, dia bekerja dengan sangat gembira, mengetahui bahwa barang-barang sudah berhasil dimuat ke dalam pesawat. dia merasa sangat gembira karena dilakukannya dengan sangat ikhlas. Saya sungguh berterima kasih padanya dia adalah hamba Allah yang terbaik, juga murid baik saya, juga bodhisattva dunia kita. Sungguh sangat membanggakan. karena dibelakangnya ada seorang bodhisattva yang mendukung dia, yaitu isterinya, Ruyi. Mereka berdua memiliki niat dan misi yang sama.

sesungguhnya di dunia Tzu Chi ini ada sepasang bodhisattva dunia yang meskipun berbeda dalam beragama namun melakukan misi yang sama bersama kita, benar-benar sangat berterima kasih

 

 

 

 

 

 

 

 


Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia
Telp. (021) - 6016332, Fax. (021) - 6016334
Copyright © 2005 TzuChi.or.id