Peta Situs | Komunitas Tzu Chi | Links  
Tentang Kami | Berita Tzu Chi | Misi & Visi | Cara Berpartisipasi | Jadwal Kegiatan | Inspirasi

Inspirasi
Ceramah Master
 Kata-kata Perenungan
 Cerita / Dongeng
 Ajaran Buddha

 

 

 

 

 


 

 

 
 

 



Ceramah Master

Sumbangsih Kasih Sayang Penuh Welas Asih
06/11/2005

Dalam kehidupan harus memanfaatkan waktu seketika dan juga harus membina jalinan jodoh yang baik. ketahuilah kehidupan itu tidak kekal. dan kadangkala kita merasa sama sekali sangat tidak berdaya. Ada sebuah kasus yg terjadi pada tgl. 1 November 2005 pada malam itu. ada seorang remaja berusia 17 tahun meminta ijin pada keluarganya kepada orangtuanya dia ingin pergi ke suatu tempat dalam perjalanannya tidak tahu mengapa ada sekelompok anak muda yg berpapasan dengannya telah mengeroyoknya dan dia mengalami luka parah karenanya pada saat itu tidak segera bawa ke rumah sakit. mungkin karena saat itu sudah larut malam belakangan setelah dia ditemukan dan dilarikan ke Taidong. selanjutnya dialihkan ke RS Tzu Chi di Hualian. pada saat itu sudah menjelang subuh dilakukan pertolongan darurat dgn sepenuh hati, juga tidak tahu identitasnya secara perlahan-lahan terus mencari tahu siapa orangtua remaja ini. akhirnya diketahui bahwa dia tinggal di Taidong. kemudian disampaikan kepada orangtuanya, bibinya yg tinggal di wilayah Tengah juga datang setelah mendapat berita, bibinya adalah seorang anggota Tzu Chi maka dia juga menyadari bahwa jika memang anak ini sudah diantarkan ke RS Tzu Chi dan telah berupaya diselamatkan oleh tim medis namun kondisinya sudah dalam keadaan mati otak.

Melalui pemeriksaan pertama, kedua ketiga dan kempat kali, diputuskan telah mati otak maka bibinya mengusulkan kepada orangtuanya apakah mengijinkan organ tubuh anak ini didonorkan. Ibunya juga seorang umat Buddha yg sangat taat juga dgn ikhlas mendonorkan organ tubuh anaknya jika memang sudah tidak dapat diselamatkan. ˇ§biarkanlah dia berkesempatan menolong orang lain!ˇ¨. Maka dia adalah seorang ibu yg benar-benar sangat bijaksana meskipun untuk membesarkan seorang anak hingga berusia 17-18 tahun, memang membutuhkan banyak perhatian dan pikiran dalam hal mendidik dan memeliharanya secara tiba-tiba menghadapi hal seperti ini. Mengikhlaskannya juga merasa sangat menyakitkan, orangtuanya berada di saat-saat kritis seperti ini. apakah benar-benar mereka menyayangi anaknya harus dilihat dari kebijaksanaannya ketika itu dan tekad mendonorkan organ tubuh anak ini sepertinya sangat kuat sekali. sekalipun dia telah divonis mati otak . gejala kehidupannya terlihat terus menurun tetapi setiap mendengar orang di sampingnya berkata ingin mendonorkan organ tubuhnya tekanan darahnya kembali naik.

Belakangan organ tubuhnya memang telah didonorkan; karena dia anak yg baru berusia 17-18 tahun berusia muda dan sehat semua organ tubuhnya memang sangat baik maka organ hatinya telah dikirim ke rumah sakit Cheng Hsin, Taipei untuk ditransplantasikan ke tubuh seorang remaja. levernya juga diberikan pada rumah sakit kita,juga termasuk dua buah ginjal dan dua buah kornea matanya, juga keempat tungkai dan semua tulang-tulangnya. setelah diambil dan disimpan dalam bank tulang kita maka semua yg dilakukan ini telah merubah yg sudah tidak berguna menjadi bermanfaat besar setelah orang meninggal dan dikuburkan bukankah semuanya akan membusuk atau setelah dikremasi bukankah semuanya akan menjadi setumpuk abu.

Lihatlah pada seorang anak ini dgn menyelamatkan satu orang berarti menyelamatkan sebuah keluarga menolong 5 orang berarti adalah 5 keluarga apalagi tulang tulangnya entah berapa puluh orang yg tertolong. Semua karena tulang belulang yg didonorkannya yg memulihkan keempat tungkai hingga dapat bekerja. Coba renungkan! bukankah seorang dapat menyelamatkan banyak orang? keikhlasan demikian luhur yg tak berguna menjadi bermanfaat besar, sungguh merupakan pahala yg tak terhingga.

Saya telah menyaksikan berita TV Daai di pagi hari yg dikirim dari Pakistan melalui satelit, hati saya sangat senang menyaksikan berita, seorang dokter yg dapat menyelamatkan jiwa orang sungguh sangat membangkitkan semangat orang. Diantaranya ada seorang ibu tua dia merasa sangat kesakitan ketika berjalan karena mungkin terluka pada saat terjadi gempa dan telah berlangsung hampir satu bulan. menderita karena merasa sangat kesakitan. Setelah diperiksa oleh dokter kita kemudian menusuk kakinya 2 kali dgn jarum injeksi berhasil menyedot 2 tabung besar cairan bernanah. mungkin karena kakinya terbentur sesuatu terjadi pembengkakan pada tulangnya maka dokter kita telah menolong dia dgn menyedot 2 tabung besar cairan bernanah. setelah nanahnya disedot keluar, ibu ini merasa lega karena rasa sakitnya berkurang . Ketika menggerakkan kakinya dan mencoba untuk berdiri diteruskan dgn mencoba untuk berjalan, dia sudah dapat melangkah sangat cepat dgn wajah penuh senyuman, membuat yg melihatnya sulit membayangkannya.

Masih ada seorang anak lagi yg mengalami gatal-gatal di seluruh tubuhnya. seluruh tubuhnya merasa sangat gatal. dia masih sangat kecil. ketika dokter kita yg berhati mulia ini memeriksanya dgn menyingkap bajunya, seluruh tubuhnya berkudis, di seluruh permukaan tubuhnya, sebenarnya hal apa yg membuat dia jadi seperti ini. lalu mulai bertanya kepadanya, makanan apa yg anda makan, air apa yg anda minum, lalu dia mengajak dokter kita ke rumahnya. Rupanya pada mulanya sebelum mereka dilanda gempa, air kolam kecil itu berasal dari sebuah mata air,mereka mengandalkan hidupnya dari mata air itu. gempa yg terjadi kali ini, tiba-tiba aliran air bawah tanah menggeser. oleh karena itu, mata airnya telah menghilang, yg tersisa adalah air yg sangat kotor yaitu air tergenang. mereka tidak memiliki cara lain dan tetap harus menggunakan air seperti ini. maka setelah diminum oleh anak-anak dan juga banyak orang lainnya, telah menimbulkan berbagai penyakit. diantaranya penyakit saluran pencernaan serta penyakit lainnya di seluruh tubuh anak ini dipenuhi oleh kudis.

Maka mereka di sana juga telah mengoptimalkan kemampuan mereka untuk menyelamatkan orang. Juga upaya untuk melakukan pencegahan karena melihat berbagai luka kecil seperti ini dapat berubah menjadi borok yg sangat parah dan masih banyak penyakit lainnya. kegiatan pertolongan bencana kita kali ini benar-benar sangat berat dan

juga sangat beresiko karena lokasi bencana semuanya di dataran tinggi semua jalan telah terputus. Jalur transportasi sangat berbahaya dan tidak nyaman dilalui barang-barang kita yg dikirim ke sana, harus melalui prosedur yg sungguh menyulitkan. mengapakah kita harus menempuh resiko seperti ini juga harus begitu bersusah payah kita tidak bertujuan apa-apa karena sesuai dgn hati Buddha, kita berbaik hati utk menyelamatkan semua makhluk, di mana terjadi bencana kita pasti mengulurkan tangan untuk menolong. Asalkan di tempat yg dapat dicapai oleh kaki dan yg dapat digapai oleh tangan kita serta bahan bantuan kita dapat dikirim ke lokasi, semuanya akan kita lakukan.

maka di Pakistan, pada saat ini kita masih memiliki 20-an org anggota tim pertolongan bencana di sana, semuanya mereka berhati Buddha. Maka saya selalu berkata bahwa sebutan seorang dokter adalah dokter berbudi luhur. dokter berbudi luhur di dalam ajaran Buddha merupakan nama lain dari Sang Buddha. Beliau bertugas mengobati penyakit batin seluruh makhluk hidup. inilah tugas seorang dokter berbudi luhur, para dokter Tzu Chi kita sungguh bagaikan Buddha hidup dalam kehidupan umat manusia.

 

 

 

 

 

 


Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia
Telp. (021) - 6016332, Fax. (021) - 6016334
Copyright © 2005 TzuChi.or.id