Peta Situs | Komunitas Tzu Chi | Links  
Tentang Kami | Berita Tzu Chi | Misi & Visi | Cara Berpartisipasi | Jadwal Kegiatan | Inspirasi

Inspirasi
Ceramah Master
 Kata-kata Perenungan
 Cerita / Dongeng
 Ajaran Buddha

 

 

 

 

 


 

 

 
 

 



Ceramah Master

Menciptakan Alam Suci di Dunia
07/11/2005

Pemandangan yang begitu sangat menyentuh hati orang. insan Tzu Chi sebagai bodhisattva dalam kehidupan mereka hidup dalam dunia yang fana ini, yang disebut juga sebagai dunia yang kotor, di dunia yang kotor ini di luar dugaan ada cinta kasih dari sekelompok orang. Perhatikanlah para dokter kita, Biasanya mereka menggunakan ketrampilan tangannya melakukan kegiatan penyelamatan jiwa manusia, juga harus dengan penuh perhatian. Berupaya mengobati luka yang dialami tubuhnya, juga harus bersikap lemah-lembut dalam membimbing batin mereka. mereka mengobati penyakit dan batin sekaligus. sesungguhnya mereka adalah Buddha hidup di dunia, dokter humanis yang sangat trampil tidak tahu harus menggunakan kata-kata yang bagaimana untuk melukiskannya dan juga pada saat-saat hari libur, setiap orang dalam masyarakat kita sekarang semuanya selalu saling berhitungan. berhitungan dalam hal status sosial, hari libur. semuanya mementingkan hari libur mereka.

coba lihat para staf kita dalam badan misi Tzu Chi, mulai dari Direktur rumah sakit yang menjadi teladan dengan memotifasi kepala bagian berbagai bidang dalam sebuah tim medis. semua orang bergabung bersama memanfaatkan setiap hari libur melakukan kegiatan pelestarian alam dengan cinta kasih universal, tangan trampil yang biasa mereka gunakan mengobati penyakit. di hari libur mereka gunakan untuk daur ulang, bagi mereka dua hari di akhir pecan mereka namakan pelatihan diri 2 hari akhir pekan. memanfaatkan hari Sabtu dan Minggu melakukan pelatihan diri selama 2 hari ini. Dir.Rumah sakit mengajak para dokter beserta seluruh staf berpartisipasi bersama termasuk isteri, suami, putra putri dari setiap staf kita semuanya turut serta.

Lihat, bukankah ini bagaikan satu tangan bergerak ribuan tangan ikut bergerak? memberi bimbingan dengan cinta kasih yang telah mensucikan konsep dan pandangan dari setiap orang. Beberapa hari belakangan ini, sering saya singgung tentang 5 kekeruhan batin yang mencelakakan dunia. kekeruhan batin terhadap waktu yang tidak pasti, kekeruhan batin dalam hubungan manusia, kekeruhan batin dalam perbedaan pandangan, kekeruhan batin dalam hal kehidupan, kekeruhan batin dalam hal kerisauan.

Ke 5 kekeruhan batin ini bersumber pada perbedaan pandangan, ketidak-selarasan dalam pandangan menyebabkan di antara sesama makhluk hidup mudah saling berhitungan, saling bertentangan. dengan adanya pertentangan akan sangat mudah menimbulkan krisis dalam kehidupan maka akan tercipta kekeruhan pada zaman ini. kekeruhan dalam masyarakat seperti ini semuanya tergantung pada pandangan masing-masing. melihat kegiatan yamgg berawal dari badan misi kita hingga berkembang ke dalam keluarga ke anggota keluarga masing-masing, baik sang isteri ataupun sang suami dengan misi yang sama melakukan perbuatan baik yang sama dan dilakukan oleh anggota sekeluarga lihatlah, alangkah harmonisnya.

ada ayah dengan puteranya, ada ibu dengan puterinya, ada suami dengan isterinya. semua ini membuat orang senang menyaksikannya. Sungguh sangat mengharukan, inilah tim medis kita. Kegiatan ini adalah sumbangsih dengan tenaga. ketika merawat seorang pasien merupakan sumbangsih pikiran ,dalam kenyataanya adalah serupa, selalu menggunakan niat baik di dalam hati berbakti demi pasien adalah perilaku yg bermanfaat bagi orang lain. Membantu orang lain juga membantu diri sendiri karena tubuh kita menjadi sehat karena berolah raga.

Kita juga menyaksikan staf kita di Timur Taiwan, mereka juga berkunjung ke keluarga penerima bantuan, menyaksikan kondisi keluarga yang kotor berantakan. perhatikan para staf badan misi kita semuanya ikut berpartisipasi, berkunjung ke keluarga seperti itu yang miskin dan tidak sehat jasmani dan rohaninya. Untuk dapat membina mereka tidak hanya mengobati penyakit di tubuhnya, mereka juga membina batinnya. harus membuat rumah mereka nyaman terlebih dulu maka membantu menata rumahnya lebih dulu termasuk memperindah pemandangan di luar rumah. Para relawan bodhisattva kita, di wilayah Timur Taiwan terlihat mendampingi sekelompok dokter, tim medis dari badan misi kita, bergerak dalam sebuah tim yang besar. mereka bukan diajak untuk bertamasyah, mereka diajak untuk saling belajar, mengikuti pelajaran paling berharga dalam hidup, menyaksikan berbagai penderitaan dalam kehidupan merasakan sendiri ¡¥ proses kebenaran alami¡¦.

Apa penderitaan yang terdapat dalam kehidupan, dalam kehidupan diri sendiri memiliki keluarga harmonis, lingkungan yg bersih juga adalah keluarga yang sempurna. kondisi lingkungan kerja juga sangat bersih dengan fasilitas yang sangat lengkap. jalan kehidupan yang selalu sangat datar dan lebar, melihat lingkungan kehidupan selalu sangat indah, mereka selalu bagaikan hidup di menara gading, berada dalam lingkungan yang indah dan baik, mana ada kesempatan bagi mereka untuk merasakan penderitaan hidup. Maka sesekali harus pergi untuk menyaksikannya, mengapa Buddha sering mengatakan bahwa hidup di dunia adalah sebuah penderitaan. penderitaan adalah sebuah kebenaran dalam hidup. sebenarnya mengapa penderitaan disebut kebenaran? saksikan sendiri, rasakan sendiri dengan berpartisipasi ke dalamnya, dengan bantuan kondisi orang lain yang penuh penderitaan, mencoba menjalani kondisi yang demikian. kita mencoba untuk merasakannya sendiri ini berarti menyelami hidup seperti menyelami Sutra, dengan menyelami makna dari sebuah penderitaan untuk mendapatkan kebenaran dari penderitaan, kita berupaya memahaminya dengan ikut merasakannya dan juga ikut turun tangan bersama. jangan takut kotor, sekotor apakah keadaannya ?, kenyataannya ada orang telah hidup puluhan tahun di dalam lingkungan seperti ini.

Kita telah menggunakan waktu beberapa jam dengan bersatu hati dan bergotong-royong menata kembali kondisi rumahnya. semua orang melakukannya bersama-sama. kita dapat turut menikmati suasana penuh keindahan setelah berhasil menata kembali rumahnya. itu adalah rasa sukacita dalam Dharma yang dirasakan ketika semua orang beranjak pulang karena lingkungan telah bersih. Maka jika hati kita bersih, bumi juga bersih. oleh karena itu, dimanakah letaknya alam Buddha? Sebenarnya jika telah membangkitkan niat baik dalam hati dan tidak menyimpang dan berjalan di jalan tengah jika kita terus berjalan sesuai dengan arahnya, anda pasti memasuki alam yang sama dengan alam Sang Buddha. ini karena kita sudah pernah berjalan melalui jalan ini juga dengan menggunakan cara bersumbangsih dengan cinta kasih, hasilnya adalah sesuatu yang bersih cemerlang ini karena kita bersumbangsih dengan cinta kasih.

Setelah mempersembahkan cinta kasih kita, kita akan mendapatkan hasilnya di dalam hati kita sendiri. ketika kita mempersembahkan cinta kasih kita, hasil yang demikian bersih cemerlang ini bukan hanya secara lahiriah tapi juga batiniah. Lihat, staf kita akan mengingatnya untuk selamanya, inilah langkah langkah Bodhisattva di dunia yang dilakukan selangkah demi selangkah. Benar-benar sebuah kehidupan yang cemerlang merupakan saksi dalam sejarah kehidupan kita.

 

 

 

 

 

 


Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia
Telp. (021) - 6016332, Fax. (021) - 6016334
Copyright © 2005 TzuChi.or.id