Peta Situs | Komunitas Tzu Chi | Links  
Tentang Kami | Berita Tzu Chi | Misi & Visi | Cara Berpartisipasi | Jadwal Kegiatan | Inspirasi

Inspirasi
Ceramah Master
 Kata-kata Perenungan
 Cerita / Dongeng
 Ajaran Buddha

 

 

 

 

 


 

 

 
 

 



Ceramah Master

Kebijaksanaan yg Memadamkan Bara Kerisauan Dalam Hati
17/11/2005

Kisah yg menyedihkan memang sangat banyak di dunia. Buddha dgn jelas telah memberitahukan pada kita ¡§Di dunia banyak penderitaan yg harus ditahan¡¨. ¡§Kemampuan menahan penderitaan¡¨ semacam ini berarti menghadapi penderitaan harus bisa ditahankan. Cukupkah hanya bisa ditahankan? Tidak cukup, menahan di sini dalam arti, Ketika ada sebilah pisau tertancap di hati mesti dapat kita tahankan dan mencabut pisau itu dari batin yg terlukadan tidak mengeluarkan darah, ini baru benar-benar kemampuan yg hebat! Bagaimana cara menahan dan juga tidak terluka, yaitu harus mampu melepaskan dgn ikhlas, melepaskan semua kebencian dan dendam dalam hati, baru benar-benar dapat menahan segalanya dgn damai .

Hal yg paling menyedihkan di dunia adalah perasaan yg mereka rasakan ketika anak yg sangat mereka kasihi tiba-tiba meninggalkan mereka untuk selamanya. bagaimana hati orangtua tidak menderita. bagaimana bisa tidak terluka?. Seorang anak muda berusia 17 tahun adalah satu-satunya anak kesayangan sang ibu siapa sangka, secara tiba-tiba meskipun karena salah pukul telah menyebabkan anaknya meninggal dunia. dapat kita bayangkan kemarahan dan dendam yg timbul dalam hatinya. jalinan kasih sayang antara ibu dan anak ini membuat sang ibu sulit untuk merelakannya. membuat syarafnya nyaris terganggu. dia menganggap sebuah boneka kain sebagai anaknya. baju anaknya semasa masih kecil dipakaikan pada sang boneka.

Lihat, jika dibiarkan keadaannya terus seperti ini nasib sang ibu entah akan menjadi seperti apa kelak, karena hatinya selalu terpaut dgn anaknya, merasa sangat sulit untuk merelakannya. Coba bayangkan, apa jadinya di kemudian hari jika keadaannya tetap seperti itu. perasaan tidak rela ini jika tidak mampu dibebaskan dari pikirannya, akibatnya sungguh sulit dibayangkan. namun yg dapat mengatasinya adalah dirinya sendiri, lalu apa yg harus dilakukan? siapa yg dapat membantu membebaskannya?, tetap saja dirinya sendiri. Daripada memendam kebencian ini dalam hati, rasanya lebih baik dilupakan saja, agar dapat memberikan perhatian pada anak ini.

¡§Anak saya yg meninggal adalah kenyataan. dgn memberi perhatian kepada anak ini agar setelah bebas nanti dia menjadi orang baik. demikianlah jalan pikiran saya pada waktu itu baru terpikir untuk memberi kesempatan padanya, juga memberi kesempatan pada diri saya sendiri¡¨.

berangsur-angsur mata hatinya mulai terbuka secara perlahan-lahan, dapat merasakan apa yg dirasakan oleh orang lain. Oleh karena itu, dia telah memutuskan untuk memaafkan anak ini, mengurangi penderitaan ibu sang pelaku. mampu berpikir dari sudut pandang orang lain ini bukankah ini adalah hati Buddha, ikrar Bodhisattva. dapatkah dia memaafkan anak itu?, dia telah berhasil melakukannya. pada suatu ketika dia pergi menjenguk anak ini yg berada dalam penjara, sebuah balai rehabilitasi anak remaja. dia pergi menjenguknya. ketika anak ini melihat yg datang adalah ibu dari anak yg dia bunuh

timbul rasa malu di hatinya dan juga terlihat bahwa dalam menghadapi seorang ibu seperti ini, hati nuraninya juga benar-benar telah terbangkit maka ketika dia berhadapan dgn ibu ini dia berlutut memohon maaf, sang ibu juga memang sudah bersedia untuk memaafkannya. anak ini juga benar-benar sangat berterima kasih dan berkata pada sang ibu ini ¡§ijinkanlah saya untuk memeluk ibu¡¨. kemudian ibu ini telah dipeluk oleh sang anak. sang ibu merasa seperti anaknya pulang kembali.

lihat, seorang ibu seperti ini yg telah berhasil mengurai simpul dendam dalam hatinya. alangkah harmonisnya. berarti telah merubah sebuah hujan badai menjadi musim semi, badai yg ada dalam hati manusia andaikan meledak dapat merusakkan berapa banyak rumah tangga orang. seperti dilanda oleh hujan badai yg sebenarnya kemarahan dan kekejaman yg timbul dalam hati. selain akan mencelakakan diri sendiri juga mencelakakan orang lain, sehingga menimbulkan kekacauan dalam masyarakat. maka sama-sama sebuah kondisi hati dapat berubah dari kekejaman menjadi kedamaian , maka semuanya harus menggunakan kebijaksanaan untuk mengurai perasaan kasih dan dendam. seorang ibu rumah tangga biasa yg berbudi luhur dapat terbebas dari dendam pada pembunuh anaknya.

Sebenarnya di luar negeri juga sama seperti di Israel dan Palestina. dendam kusumat selama beberapa tahun ini entah kenapa tidak mampu terurai. sekalipun pada tahun ini, pada tahun 2005 mulai dilakukan perundingan damai tetapi dendam diantara mereka belum mereda. pada suatu hari yaitu beberapa hari yg lalu di awal Nopember pada hari raya idulfitri sepertinya peristiwa berawal di hari lebaran anak-anak bermain dgn gembira. ketika terjadi kerusuhan, anak-anak yg sedang bermain, dia yg memegang senjata mainan, disangka tentara Israel sebagai perusuh, maka dgn tidak sengaja telah membunuhnya anak ini adalah seorang anak bangsa palestina. meskipun telah berupaya mengantarkannya ke rumah sakit secepatnya, dua hari kemudian jiwanya juga tidak tertolong. rumah sakit itu adalah rumah sakit Israel. para dokter membujuk sepasang orangtua sang anak, apakah bersedia mendonorkan organ anak ini untuk menolong orang lain, mungkin saja yg ditolong itu orang Israel, maka batin orangtuanya sungguh sangat bergejolak. belakangan diputuskan untuk mendonorkannya dan telah berhasil menolong 6 orang. Bagi ibunya jantung Ahmed adalah yg paling berharga. sekarang telah berdetak dalam tubuh Samah., orangtua Ahmed memberi hidup baru kepada Samah. Saya berharap dapat menyebarkan cinta kasih ke seluruh dunia, terutama kepada orang Israel, lebih berharap apa yg dilakukan ini dapat membawa kedamaian dan cinta kasih bagi rakyat kedua Negara.

ini adalah sebuah contoh terbaik, membuat rakyat kedua belah pihak apakah karena adanya peristiwa ini dapat menggugah hati lebih banyak orang, semoga dapat seperti yg diharapkan. marilah kita memberkati mereka. ini adalah merubah kerisauan menjadi keceriaan. Dan merupakan kebijaksanaan yg hakiki maka bagi kita yg mempelajari ajaran Buddha harus dapat mempratekkannya sendiri. andaikan terdapat hal yg merisaukan di sekitar kita harus dapat dipadamkan dgn kebijaksanaan merubah kekejaman menjadi kedamaian.

 

 

 

 

 

 

 


Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia
Telp. (021) - 6016332, Fax. (021) - 6016334
Copyright © 2005 TzuChi.or.id