Peta Situs | Komunitas Tzu Chi | Links  
Tentang Kami | Berita Tzu Chi | Misi & Visi | Cara Berpartisipasi | Jadwal Kegiatan | Inspirasi

Inspirasi
Ceramah Master
 Kata-kata Perenungan
 Cerita / Dongeng
 Ajaran Buddha

 

 

 

 

 


 

 

 
 

 



Ceramah Master

Dokter Humanis, Cerminkan Hati Buddha
18/11/2005

Saat kita menyaksikan tayangan ini. terasa suasana yg sangat akrab karena telah lebih dari sebulan lamanya. Meski bencana terjadi lebih dari sebulan, namun hati kita masih saja berprihatin terhadap daerah setempat. Kemarin, kedua rombongan kembali dari Pakistan, mereka terdiri dari dokter berhati mulia serta insan Tzu Chi kita bersama-sama pulang ke Griya Perenungan dan semua orang berbagi cerita.

“Bila saya pergi lokasi sana akan bisa membantu lebih banyak orang lagi, Akan tetapi Master mempertimbangkan keselamatan kami sehingga kami tidak diperkenankan ke sana, Saya sungguh merasa menyesal tentang hal itu.

Terasa keakraban diantara mereka dgn para korban, hati mereka juga terasa pedih. Tidak peduli rombongan yg pertama ataupun yg kedua, mereka sama-sama memiliki sebuah niat hati yaitu hati yg tidak tega, melihat makhluk hidup yg menderita maupun bumi yg mengalami kerusakan. Para korban bencana telah kehilangan rumah, sanak keluarga mereka terkubur di bawah reruntuhan atau tertimbun longsoran lumpur dari gunung. dapat kita bayangkan kondisinya. rombongan kita ini yg berlandaskan “Welas asih merupakan wadah cinta kasih universal” dgn hati welas asih merasakan senasib sepenanggungan atas penderitaan sesama. Ini merupakan hati yg maha welas asih. Mereka berbuat dgn tindakan nyata demi cinta kasih universal cinta kasih yg tanpa batas Negara dan tanpa membeda-bedakan. satu-satunya dalam hati mereka hanya cinta kasih. Demi cinta kasih universal yg tak egois ini, mereka terus melangkah maju.

Saat kelompok pertama tiba di sana masih belum ada jalan yg dapat dilalui Sungguh sangat bersusah payah. Rombongan kedua lalu meneruskan apa yg sudah dilakukan. juga menyelenggarakan baksos barang bantuan tanpa membedakan apapun fungsi masing-masing. semua orang bersatu hati dan bergotong royong. maka, maupun dokter, ahli anestasi maupun ahli farmasi, ketika ada pasien semua orang saling membantu melayani pasien dan mengobati penderitaannya. saat hendak melakukan baksos utk mengumpulkan barang-barang ini saja bukan suatu hal yg mudah, apalagi menghantarkan barang ke lokasi baksos. kita harus mengangkutnya sendiri dgn melalui pelbagai pos pemeriksaan yg sungguh sukar dan berat. Begitu banyak barang-barang, bagaimana kita dapat memindahkannya?. tentu saja, selain insan Tzu Chi, semua anggota rombongan pertolongan bencana setempat baik dokter, ahli farmasi atau ahli anestesi, semua orang turut memindahkan barang bersama-sama dgn insan Tzu Chi. Apakah tenaga kerjanya memadai? Belum cukup. maka dalam selang waktu ini mereka telah membina tali kasih dgn warga setempat. tentara juga merasa terharu atas tindakan kita lalu mengulurkan bantuan truk militer untuk mengangkut barang-barang kita. Karena juga dibutuhkan tenaga kerja personil militer juga membantu pemindahan barang. Apakah tenaganya telah mencukupi? Ternyata masih belum cukup kita perlu menggerakkan penduduk setempat. para korban bencana juga dibuat terharu oleh cinta kasih yg tulus dari insan Tzu Chi. rasa haru mereka dituangkan dlm tindakan nyata. mereka lalu mengenakan rompi relawan Tzu Chi dan bergabung sebagai relawan.

Dalam waktu yg begitu singkat bila harus melakukan demikian banyak hal satu-satunya cara adalah dgn bersatu hati, baru dapat mengembangkan usaha gotong-royong itu. Bagaimana agar mereka benar-benar merasa terharu? Harus dgn sikap yg ramah, karena sikap ini terlihat oleh semua orang dan juga turut merasakannya. Maka, ini dapat mengharukan hati orang. Bagaimana ceritanya hingga rompi relawan Tzu Chi ini dapat dikenakan di tubuh mereka? Itu karena sikap saling menyayangi antar sesame cinta kasih dapat mempengaruhi hati orang. Maka cinta kasih kita menuntun warga setempat sehingga mereka mengenakan rompi Tzu Chi. tentunya mereka juga menjadi insan Tzu Chi di daerah setempat. terbentuklah kekuatan hasil bergotong-royong. Saya sungguh sangat bersyukur dan terharu menyaksikan peristiwa demi peristiwa ini. kekuatan ini bersumber dari cinta kasih universal tanpa egois yg seperti ini.

Kemarin, 2 rombongan ini berkumpul bersama utk berbagi rasa di Griya Perenungan. Saat mendengar mereka berbagi rasa terlihat meski orangnya telah kembali, hati masih saja berprihatin pada daerah setempat. Saat membahas keadaan daerah setempat setiap orang terisak-isak. Sungguh cinta kasih dan perasaan yg sejati mereka masih memikirkan daerah setempat. Setiap orang bersikap demikian Saya benar-benar ikut merasakan keprihatinan yg mereka tunjukkan. sayapun turut terbawa dalam suasana itu. Melihat Wadir Jian dari RS Tzu Chi kita, dia termasuk orang yg sangat berakal budi namun dia juga larut dalam perasaan ini dan berkali-kali terisak-isak dan tak sanggup lagi berkata-kata. Dapat dibayangkan Wadir Jian yg demikian berakal budi juga turut larut dalam kesedihan atas korban yg sedang menderita ini. dia sendiri belum sepenuhnya lepas dari kenangan dapat dibayangkan penderitaan korban setempat. mereka memperlihatkan hati Buddha dan menjalankan misi Guru sebagai misi sendiri. Mereka mengamalkan jalan Bodhisattva dengan sungguh-sungguh dan bersumbangsih dgn cinta kasih yg tulus. Saya sungguh sangat terharu sulit bagi saya untuk tidak mengucapkan syukur.

Kemarin malam, saya menerima telepon Bpk. Chen dari Yordania melaporkan di Yordania sedang dilakukan baksos . pembagian barang kebutuhan musim dingin tentu yg terpenting dia hendak melaporkan bahwa pada tgl. 19 November ini di Pakistan, Kepala negara dari 8 negara akan mengadakan pertemuan di Pakistan. tentang rencana jangka panjang utk para korban. Itu merupakan program rehabilitasi jangka panjang. Sebenarnya Tzu Chi juga diundang namun rombongan kita sudah pulang. Saya berkata kepada Kabag Xie agar segera menghubungi Chen Qiu Hua di Yordania, dia dapat mengikuti rombongan istana Yordania yg akan ke pertemuan itu utk mewakili Tzu Chi.

Pagi hari ini, saat saya menonton berita TV Da Ai terlihat di Yordania sedang dilakukan baksos. Orang yg hidup dalam kesulitan di Yordania, kehidupan mereka sungguh sangat menderita. Sejak perang Irak hingga sekarang, para pengungsi yg terlantar di kampung orang, kita masih terus memberi bantuan utk mereka, Saya sungguh sangat berterima kasih. Pendek kata, saya berterima kasih kepada insan Tzu Chi di seluruh dunia, juga berterima kasih kepada setiap bodhisattva dunia dan dokter berhati mulia yg baru kembali dari kawasan bencana Pakistan. Sungguh banyak terima kasih yg tak habis diucapkan.

 

 

 

 

 

 

 


Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia
Telp. (021) - 6016332, Fax. (021) - 6016334
Copyright © 2005 TzuChi.or.id