Peta Situs | Komunitas Tzu Chi | Links  
Tentang Kami | Berita Tzu Chi | Misi & Visi | Cara Berpartisipasi | Jadwal Kegiatan | Inspirasi

Inspirasi
Ceramah Master
 Kata-kata Perenungan
 Cerita / Dongeng
 Ajaran Buddha

 

 

 

 

 


 

 

 
 

 



Ceramah Master

Hancurnya Impian Mencapai Kehidupan Lebih baik
28/11/2005

Banyak penduduk Taiwan berimigrasi ke luar negeri berharap pergi ke negara Barat yg didamba-dambakan mereka berharap kehidupan seperti itu. maka akan membawa serta anggota keluarganya ke dunia barat mengejar kehidupan surga dunia, tetapi apakah setiap orang mampu mendapatkan apa yg mereka harapkan. mendapatkan kehidupan yg sesuai dgn yg diinginkan. juga belum tentu, malah menghancurkan keluarga dan impian mereka. sebenarnya contohnya sangat banyak.

Kita telah menyaksikan sebuah kasus seperti yg kita ceritakan mendambakan kehidupan surga dunia tetapi berakhir dgn hancurnya impian itu. orangtua di dalam keluarga ini terhadap pendidikan anaknya, angan-angan yg ingin dicapainya sangat tinggi maka berupaya agar anaknya dapat bersekolah di sekolah swasta yg juga adalah sebuah sekolah swasta kelas atas. untuk uang sekolah setiap tahun membutuhkan dana sebesar NT$ 1 juta lebih. maka kedua anaknya disekolahkan di sekolah swasta favorit seperti ini. dapat dibayangkan beban hidupnya di sana termasuk sangat berat. kehidupan yg tidak kekal dan kondisi dalam masyarakat yg tidak menentu. karena kondisi belakangan ini yg mereka lalui selama beberapa tahun tidak begitu baik sehingga ekonomi keluarganya menghadapi masalah, tetapi biaya sekolah anak-anaknya belum pernah tertunggak. tekanan yg dialami keluarganya tidak pernah diceritakan kepada orang lain, maka selalu tersimpan dgn baik. kondisi keluarganya terlihat sangat baik, tidak ada yg tahu kesulitan yg dia hadapi.

Di akhir bulan Oktober pada suatu hari sang ibu muda ini telah menulis sepucuk surat yg ditujukan ke Taiwan berisi tentang kegagalan dalam menjalankan usahanya, pernah berniat untuk bunuh diri, setidaknya ada kecenderungan seperti itu keluarganya yg berada di Taiwan, setelah menerima surat seperti ini. juga menjadi sangat panic secepatnya menelepon familinya di New York yg tinggal berjarak sekitar belasan kilometer dari lokasi rumah keluarga ini. memohon kepada familinya yg masih ada hubungan kakak adik untuk segera pergi menjenguknya, tetapi setelah dia bertemu dengannya dan ketika bertanya kepada sang orangtuanya ada melihat suatu yg mencurigakan tidak? sang orangtua berkata, Tidak ada masalah apa-apa, karena sang orangtua masih belum mengetahui bahwa anak dan cucunya telah bunuh diri. sang orangtua sama sekali tidak tahu cara apa yg mereka gunakan untuk bunuh diri? dgn membakar arang ( gas CO ). 4 orang sekeluarga telah meninggal semuanya. peristiwa seperti ini telah diberitakan di surat kabar.

Ketika insan Tzu Chi membaca berita yg dimuat dalam surat kabar ini, hati mereka sangat sedih, secepatnya dan proaktif menghubungi kantor perwakilan Taipei di New York menyatakan bahwa kita dapat memberi bantuan. keesokan harinya telah menerima telpon dari keluarga mereka yg meminta insan Tzu Chi datang untuk membantu menangani urusan pemakaman orang sekeluarga ini dan juga berharap insan Tzu Chi dapat merawat orang tua ini. setelah diketahui oleh insan Tzu Chi segera membantu famili jauhnya ini untuk mengurus keluarga kecil ini.membantu mereka menyelesaikan berbagai prosedur. selanjutnya dilakukan pemakaman yg sederhana dgn proses kremasi lalu menebarkan mereka ke laut lepas. prosesi ini diikuti oleh beberapa teman sekampung dan insan Tzu Chi serta famili jauh mereka. tentu juga berterima kasih kepada para bhiksu dari Fuo Guang Shan yg telah bersama-sama mengantar abu jenazah mereka ke laut lepas, sewaktu melakukan penebaran abu ke laut lepas ini sangat merasakan ketidak-kekalan sebuah kehidupan dambaan untuk mencapai sorga dunia. berakhir dgn hancurnya impian di negeri orang maka selalu terpikir akan niat hati umat manusia dgn pandangan semacam itu.

Di zaman moderen seperti ini di era seperti ini penderita depresi cenderung semakin banyak. mengapakah orang bisa depresi, karena pikiran buntu dan putus asa diakibatkan oleh cita-cita yg terlampau tinggi, cita-cita yg terlampau tinggi tetapi daya tahan terhadap tekanan terlalu rendah. Seluruh lapisan masyarakat semuanya terjebak dalam masyarakat yang cemas dan depresi. dgn jumlah kita (insan Tzu Chi) yg demikian sedikit bagaimanakah kita mengatasi depresi syndrome seperti ini, agar mereka dapat gembira kembali. ini sungguh pekerjaan yg sangat sulit. kasus yg diterima oleh Tzu Chi selalu ditangani dgn sepenuh hati. Ibunya yg berusia lanjut, pemerintah lalu menempatkannya di panti werdha tetapi dia ditempatkan di sebuah panti yg diperuntukan untuk warga kulit hitam. orang tua ini yg pikirannya dalam keadaan setengah sadar tetapi ketika bertanya kepadanya Anak dan cucu anda berada di mana, tahukah anda? mungkin mereka mengalami kecelakaan lalu lintas juga tidak tahu bagaimana anaknya meninggal. pokoknya segalanya dalam keadaan tidak jelas. Namun, satu hal yg sangat jelas baginya yaitu dia tidak ingin tinggal di sini. Bisakah mengupayakan agar saya tinggal di tempat yg bahasanya sama. Insan Tzu Chi segera berusaha keras bertanya ke beberapa panti werdha tetapi semua panti werdha tak berani menampungnya. belakangan kita bertemu dgn seorang senator seorang ibu, karena ibu ini mengetahui bahwa insan Tzu Chi telah membaur ke dalam masyarakat mereka membantu masyarakat mengatasi berbagai hal, dgn tidak membeda-bedakan agama dan ras. ketika timbul masalah dalam masyarakat insan Tzu Chi lalu membantu dgn senang hati. ini terbukti jelas pada Peristiwa 11 November maka senator ini mengenal Tzu Chi dgn baik lalu masalah sangat sulit diatasi ini dia ambil alih dan mendapatkan sebuah panti werdha yg memungkinkan penghuninya saling berkomunikasi di panti werdha seperti inilah. orang tua itu ditempatkan sesuai dgn panti werdha yg diinginkan.

Dalam ketidak-kekalan banyak hal yg tidak langgeng Tadi sebelum beranjak kemari. Mendengar pula berita liputan TV Da Ai tentang angin musiman di Malaysia. hanya air hujan yg menyertainya saja juga dapat menimbulkan bencana banjir dan topan. terlihat insan Tzu Chi dgn membawa senter sepanjang malam berkunjung dari rumah ke rumah untuk menenangkan hati mereka juga mengantarkan bahan bantuan. lihat, sekelompok orang-orang baik hati ini jalan becek dan berlumpur sekalipun mereka tempuh selangkah demi selangkah memberikan rangkulan penuh kehangatan. sesungguhnya inilah sebuah kehidupan ini baru sebuah upaya merintis sebuah jalan yg lapang dan datar dalam penderitaan.


Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia
Telp. (021) - 6016332, Fax. (021) - 6016334
Copyright © 2005 TzuChi.or.id